Tuturpedia.com – Pada Kamis (29/2/2024), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat adanya 38 ruas jalan dan delapan RT yang terendam banjir.
Dilansir Tuturpedia dari laman resmi BPBD, genangan air tersebut mulai dari ketinggian 10 sentimeter hingga 120 sentimeter, berdasarkan data pukul 13.00 WIB.
Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa puncak musim hujan di wilayah Indonesia sebagian besar sudah terlewati.
Namun, di sebagian wilayah Pulau Jawa dan Sumatra bagian selatan masih berada dalam puncak musim hujan pada Februari, sehingga kenaikan curah hujan di wilayah ini masih berpotensi terjadi.
“BMKG memantau hujan dengan intensitas ringan hingga ekstem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak tanggal 24 hingga 29 Februari 2024,” demikian keterangan tertulis BMKG, Kamis (29/2/2024).
“Intensitas curah hujan pada kategori ekstrem terjadi di wilayah DKI Jakarta (Kelapa Gading), sedangkan hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di Kalimantan Tengah (Barito Utara), Sulawesi Tenggara (Kendari), dan Papua Tengah (Timika),” lanjut keterangan tersebut.
Menurut BMKG, kondisi tersebut terjadi karena adanya aktivitas gelombang rossby ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat dan kecepatan angin yang meningkat di sekitar Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata.
Hal itu kemudian, lanjut BMKG, membentuk pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa bagian barat.
Memasuki bulan Maret 2024, BMKG melaporkan kondisi cuaca ekstrem ini masih berpotensi terjadi sampai Jumat, 8 Maret 2024 dengan pemicu sebagai berikut:
– Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini memasuki fase 3 (Samudra Hindia bagian timur), diprediksi akan memasuki wilayah Indonesia dari bagian barat dan bergerak ke timur.
– Aktivitas gelombang rossby ekuatorial di sebagian wilayah Indonesia.
– Ada pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin yang terbentuk di sebagian wilayah Indonesia.
Ketiga kondisi di atas dapat menaikkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat atau angin kencang pada periode 1-8 Maret. Berikut detail wilayahnya:
Periode 1-3 Maret 2024
- Aceh.
- Sumatra Utara.
- Sumatra Barat.
- Riau.
- Kep. Riau.
- Jambi.
- Kep. Bangka Belitung.
- Sumatra Selatan.
- Bengkulu.
- Lampung.
- Banten.
- Jawa Barat.
- DKI Jakarta.
- Jawa Tengah.
- DIY.
- Jawa Timur.
- Kalimantan Barat.
- Kalimantan Tengah.
- Kalimantan Timur.
- Kalimantan Utara.
- Kalimantan Selatan.
- Bali.
- Nusa Tenggara Barat.
- Sulawesi Utara.
- Maluku Utara.
- Papua Barat.
- Papua.
Periode 4-8 Maret 2024
- Aceh.
- Sumatra Utara.
- Sumatra Barat.
- Riau.
- Kep. Riau.
- Jambi.
- Kep. Bangka Belitung.
- Sumatra Selatan.
- Bengkulu.
- Lampung.
- Banten.
- Jawa Barat.
- DKI Jakarta.
- Jawa Tengah.
- DIY.
- Jawa Timur.
- Kalimantan Barat.
- Kalimantan Tengah.
- Kalimantan Timur.
- Kalimantan Utara.
- Kalimantan Selatan.
- Bali.
- Nusa Tenggara Barat.
- Nusa Tenggara Timur.
- Sulawesi Utara.
- Gorontalo.
- Sulawesi Tengah.
- Sulawesi Barat.
- Sulawesi Selatan.
- Sulawesi Tenggara.
- Maluku Utara.
- Maluku.
- Papua Barat.
- Papua.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, terlebih dalam sepekan ke depan dengan potensi hujan intensitas ringan-lebat bersama kilat atau angin kencang di wilayah Jabodetabek pada 1-8 Maret 2024.***
Penulis: Annisaa Rahmah















