Tuturpedia.com – Sebanyak 35 siswa di SDN Jati 3, wilayah Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, mengalami keracunan makanan.
Diduga, penyebabnya adalah jajanan sekolah. Tragisnya, satu siswa meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, anak-anak mulai merasakan keluhan akibat keracunan jajanan pada Selasa(26/9/2023).
Gejala-gejala, seperti demam, pusing, mual, muntah, dan diare, mulai muncul pada malam harinya.
Kepala Puskesmas Saguling, Burhan, mengungkapkan bahwa para siswa tersebut mengonsumsi jajanan berupa cimin selama istirahat sekolah sekitar pukul 10.00 WIB.
Sebagai informasi, cimin adalah makanan yang terbuat dari aci yang diberi bubuk perasa pedas.
“Mereka yang mengonsumsi dengan taburan perasa pedas itu mengalami gejala mirip keracunan. Sedangkan yang tanpa perasa pedas, tidak mengalami gejala,” tuturnya.
Anak-anak yang berasal dari sekolah yang sama dan mengalami gejala keracunan terus berdatangan.
Data dari puskesmas menunjukkan bahwa sebanyak 35 siswa telah mendapatkan perawatan.
Dari 35 siswa yang dirawat, 18 di antaranya menjalani perawatan di Puskesmas Saguling, 11 menjalani rawat jalan, dan 6 lainnya mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan lain.
Salah satu siswa yang dirawat di fasilitas kesehatan lainnya meninggal dunia. “Satu orang yang meninggal dunia punya penyakit penyerta thalasemia,” tambah Burhan.
Burhan mengungkapkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan peristiwa ini sebagai kejadian luar biasa, dan diduga penyebabnya adalah bahan olahan cimin.
Ia juga telah mengumpulkan tujuh sampel berbeda untuk dikirimkan ke Dinkes Bandung Barat, yang nantinya akan dianalisis di laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, telah disiapkan logistik darurat yang berkoordinasi dengan berbagai sektor, termasuk tenda darurat untuk merawat pasien, karena ada kekhawatiran bahwa jumlah pasien yang memerlukan perawatan akan terus bertambah.
Sementara itu, Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, mengimbau kepada para kepala sekolah untuk memberikan edukasi kepada pedagang yang berjualan di sekitar sekolah agar mereka menjual makanan yang sehat.
Ia juga memberikan instruksi kepada Kapolsek di Kabupaten Bandung Barat dan anggota polisi untuk melakukan hal serupa.
“Agar semua memahami pentingnya untuk menyediakan makanan yang sehat yang dijual di sekolah,” kata AKBP Aldi.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Nurul Huda
