Tuturpedia.com – Puting beliung menerjang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu, 28 Februari 2024.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini akan adanya potensi hujan sedang hingga lebat sejak 25 Januari 2024 yang berpotensi akan disertai dengan angin kencang hingga kilat.
“Kemungkinan untuk terjadi puting beliung ini masih terjadi selama Maret. Maret-April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Jakarta, dikutip pada Jumat (27/2/24).
Setelah beberapa daerah mengalami puting beliung, DI Yogyakarta menjadi daerah lainnya yang terdampak atas cuaca ekstrem ini.
Mengutip dari akun X @BPBDDIY, BPBD menyatakan telah terjadi hujan intensitas sedang sampai lebat disertai angin kencang pukul kurang lebih 13:00 WIB sampai 15:30 WIB di beberapa daerah di Yogyakarta.
Angin kencang berdampak di 30 wilayah DI Yogyakarta termasuk Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul, hingga Kabupaten Sleman.
Beberapa kerusakan yang terjadi, seperti pohon tumbang, rumah rusak, hilangnya jaringan internet, akses jalan rusak, hingga padamnya jaringan listrik.
BPBD Ungkap Penyebab Puting Beliung di DIY Yogyakarta
Menurut BPBD, sebelumnya BMKG telah memperkirakan adanya hujan lebat, angin kencang, hingga petir yang dimulai pada 24-26 Februari 2024.
BPBD menjelaskan jika cuaca ekstrem yang akan terjadi selama 3 hari di beberapa titik DI Yogyakarta disebabkan oleh adanya ex-TC LINCOLN di perairan Samudra Hindia barat Australia, sehingga membentuk pola pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa.
Anomali suhu muka laut (SST) di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa yang positif (hangat) sehingga menambah potensi penguapan/penambahan massa uap air.
Dikutip dari laman BPBD Provinsi Jogja, hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 3.0 km (level 850 – 700 mb) berkisar antara 60 – 95% (cukup basah), sehingga menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY pada siang, sore, malam, dan dini hari.
Hingga saat ini, BPBD menyatakan jika kerugian dari bencana alam puting beliung DIY Yogyakarta mencapai Rp. 7.300.000,00.
Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Dinsos, Komunitas Relawan, Pemerintah Kelurahan, hingga warga masih terus melakukan pembersihan puing-puing material akibat bencana alam tersebut.
BPBD dan pihak pemerintahan setempat juga terus memperingatkan masyarakat DI Yogyakarta untuk terus meningkatkan kewaspadaan akan adanya bencana alam selama cuaca ekstrim masih berlanjut di Indonesia.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda
