Tuturpedia.com – Senin (10/6/2024) kemarin, tiga suporter klub Valencia dijatuhi hukuman penjara selama delapan bulan usai terbukti jadi pelaku rasisme yang menyasar Vinicius Jr.
Ketiga suporter tersebut telah mengaku bersalah. Selain dibui, mereka juga dilarang masuk ke stadion selama dua tahun dan diwajibkan membayar seluruh biaya persidangan.
Putusan pengadilan pada awal pekan tersebut menjadi yang pertama atas kasus hinaan rasis di dunia sepak bola Spanyol.
Dalam pernyataan resmi, pengadilan Valencia menetapkan bahwa ketiga terdakwa terbukti melakukan penghinaan yang menyasar Vinicius Jr. lewat teriakan, gestur, dan seruan yang mengacu pada warna kulit pemain asal Brasil itu.
“Teriakan dan gesturnya bersifat rasis, terdiri atas antara lainnya hal-hal lain dalam perulangan suara dan meniru gerakan monyet, menyebabkan (Vinicius Jr.) merasa frustrasi, terhina, dan dipermalukan,” lanjut rilis resmi tersebut menjelaskan tindakan ketiga terdakwa yang menyebabkan mereka dibui.
Insiden tersebut terjadi pada bulan Mei tahun lalu ketika Vini, yang berkulit hitam, jadi sasaran ejekan bernada rasis.
Buntut peristiwa itu, penyerang timnas Brasil itu tak segan membuka suara. Aksinya lantas mendapatkan banjir dukungan yang diwujudkan menjadi berbagai kampanye anti rasisme hingga ke skala internasional.
Bahkan, FIFA sampai membentuk komite anti rasisme yang berisikan para pemain.
Sementara itu, di Spanyol sendiri terdakwa yang dijatuhi hukuman penjara dengan durasi kurang dari dua tahun untuk kejahatan tanpa kekerasan fisik jarang sekali dibui jika mereka belum pernah mendapatkan hukuman serupa.
Maka dari itu, kemungkinan ketiga terdakwa tetap bisa melenggang bebas. Pengecualian jika nantinya mereka mendapatkan hukuman yang sama. Hasil persidangan tersebut jelas mendapatkan respons dari Vini Jr., yang membagikannya lewat akun media sosialnya.
“Banyak orang meminta saya untuk mengabaikannya (hinaan rasis), yang lain bilang bahwa perjuangan saya sia-sia dan saya harusnya cukup ‘bermain bola’. Namun seperti yang selalu saya katakan, saya bukanlah korban rasisme. Saya salah penyiksa para rasis,” tegas penyerang berusia 23 tahun itu.
“Hukuman kriminal pertama (untuk rasisme dalam sepak bola) dalam sejarah Spanyol ini bukan untuk saya. Ini untuk semua orang berkulit hitam,” imbuhnya.
“Biarkan orang-orang rasis lainnya takut, malu, dan bersembunyi dalam bayang-bayang,” Vini kembali melanjutkan.
Putusan pengadilan tersebut turut mendapatkan respons dari Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Presiden LaLiga, Javier Tebas.
Keduanya sama-sama mengapresiasi langkah otoritas setempat yang tak segan dalam menjatuhkan hukuman atas aksi rasisme yang menimpa Vini Jr.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.