tuturpedia.com – Pola diet Mediterania telah menjadi sorotan di dunia kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Mendapat pengaruh dari makanan tradisional di negara-negara sekitar Laut Tengah, seperti Italia, Yunani, dan Spanyol, diet ini terkenal karena menyediakan berbagai manfaat bagi kesehatan.
Selain membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko penyakit jantung, penelitian juga menunjukkan bahwa diet Mediterania memiliki dampak positif pada kesehatan otak.
Dikutip tuturpedia.com dari laman resmi EatingWell,(18/7/2023), berikut adalah tiga hal menakjubkan yang terjadi pada otak Anda saat Anda mengikuti pola diet Mediterania.
Dapat Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Menggabungkan prinsip-prinsip dari diet Mediterania dapat memperkuat kecerdasan Anda. Sebuah meta-analisis tahun 2017 dari 17 studi kohort dan uji klinis acak pada orang dewasa yang sehat, yang diterbitkan dalam Advances in Nutrition, menemukan bahwa mereka yang lebih erat mengikuti diet Mediterania memiliki kognisi yang lebih baik.
Secara khusus, manfaat tersebut terlihat dalam kemampuan mengingat informasi yang telah diperoleh sebelumnya (delayed recall), seperti yang didefinisikan oleh American Psychological Association, dan juga dalam ingatan kerja (working memory).”
Dapat Membantu Mencegah Demensia
Sebuah studi pada tahun 2021 di Journal of the American Geriatrics Society menemukan bahwa orang yang paling patuh pada diet Mediterania memiliki potensi penurunan risiko demensia sebanyak 72% dibandingkan dengan mereka yang kurang patuh pada diet tersebut.
Dalam studi yang sama, semakin tinggi skor seseorang pada skala yang mengukur ketaatan pada diet Mediterania, semakin muda atau lebih sehat tampaknya otak mereka.
Dapat Mengurangi Risiko Depresi
Menjaga pola makan dengan komponen yang mirip dengan diet Mediterania dapat membantu menjaga suasana hati Anda tetap baik.
Suatu tinjauan pada tahun 2019 dalam jurnal Neurology, Psychiatry, dan Brain Research menganalisis 20 studi observasional dan enam uji coba intervensi, dan menyimpulkan bahwa 85% dari studi observasional mendukung saran bahwa diet Mediterania mengurangi risiko depresi.
Inflamasi mungkin menjadi salah satu faktor pendorong depresi, dan diet Mediterania mendorong makanan yang kaya akan nutrisi anti-inflamasi dari minyak nabati dan kacang-kacangan, buah-buahan, serta sayuran.
Penulis: Muhamad Rifki Ramadhan