Tuturpedia.com – India telah mengalami gelombang panas terparah di tahun ini dengan sebagian Ibu Kota Delhi mencapai suhu tertinggi yang pernah ada di negara itu, yaitu sebesar 49,9 derajat celcius pada Selasa pekan lalu.
Pemerintah India mencatat akibat dari gelombang panas ini, terdapat 56 kematian akibat dan juga hampir 25.000 kasus serangan panas (heat stroke) terjadi dalam 3 bulan terakhir.
“Setidaknya ada 56 kematian akibat serangan panas yang dikonfirmasi di seluruh negeri dari bulan Maret hingga Mei dan 46 di antaranya terjadi pada bulan Mei saja, menurut data pemerintah pusat (federal),” kata pihak pemerintahan.
Dikutip Tuturpedia dari lama Business Standard, Rabu (5/6/24) terhitung sejak 1 Maret kemarin, sudah ada sebanyak 24.849 kasus serangan panas telah dilaporkan. Banyaknya korban membuat para pejabat di banyak negara tersebut juga ragu-ragu untuk mengklasifikasikan kematian akibat paparan panas jika otopsi tidak tersedia.
Berdasarkan data, di Madhya Pradesh melaporkan jumlah kematian maksimum sebanyak 14 orang, diikuti oleh daerah Maharashtra sebanyak 11 orang. Belum lagi laporan dari berbagai daerah di India lainnya.
Tahun ini suhu di India dianggap telah memecahkan rekor terpanas yang pernah terjadi. Banyak wilayah di India telah mengalami gelombang panas yang tak henti-hentinya selama lebih dari dua minggu terakhir, dengan suhu maksimum berkisar di atas 45 derajat celcius dan bahkan melonjak melebihi 50 derajat celcius di beberapa daerah.
Bulan lalu Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan negara itu akan menghadapi panas ekstrem dari bulan April hingga Juni dan wilayah Semenanjung Tengah dan Barat diperkirakan akan terkena dampak paling parah.
Gelombang panas terparah ini juga menghantam India ketika pemilu di India mulai melakukan pemungutan suara selama enam minggu.
Petugas pemilu mengatakan bahwa setidaknya 33 petugas pemungutan suara tewas dalam satu hari di negara bagian Uttar Pradesh yang paling padat penduduknya di India. Selain itu, Sekitar 20 orang dilaporkan tewas akibat heat stroke antara tanggal 31 Mei dan 2 Juni di negara bagian timur Odisha.
Atas meninggalnya para petugas pemilu tersebut, pihak keluarga mereka masing-masing akan menerima $18.000 sebagai kompensasi.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.