Tuturpedia.com – Jumlah warga Thailand yang tewas dalam kerusuhan di selatan Israel telah meningkat menjadi 24, demikian diumumkan oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin pada (14/10/2023).
Ribuan pekerja migran Thailand sedang menunggu penerbangan pemulangan di tengah konflik yang semakin meluas.
Srettha Thavisin mengumumkan kabar tersebut melalui posting di platform media sosial X (dahulu dikenal sebagai Twitter). Dia berjanji untuk mempercepat kepulangan warga Thailand yang bekerja di Israel.
“Pemerintah sedang berusaha yang terbaik untuk menjaga warga Thailand dalam situasi sulit ini,” ungkap Sretta.
Pengumuman Srettha datang sehari setelah Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan bahwa mereka menerima laporan bahwa tiga warga negaranya lagi telah diculik oleh Hamas, sehingga total yang diculik menjadi 16.
Saat ini terdapat sekitar 30.000 warga Thailand yang bekerja di Israel, terutama di sektor pertanian, dan selain warga Israel, lebih banyak warga Thailand yang telah tewas dan diculik dalam serangan Hamas dibandingkan warga dari negara lain.
Thailand selama ini telah mengambil sikap netral dalam konflik ini. Jakkapong Sangmanee, Menteri Luar Negeri Deputi Thailand, mengatakan bahwa posisi Bangkok adalah “netral” dan bahwa pemerintah Thailand mendukung solusi yang memungkinkan Palestina dan Israel untuk hidup berdampingan.
Salah satu alasan dari sikap hati-hati Thailand, selain dari jarak geografis yang jauh dari Timur Tengah, mungkin adalah untuk memastikan pulangnya warga negaranya yang diculik.
Thailand sejauh ini telah meminta bantuan dari pemerintah Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Qatar untuk memfasilitasi negosiasi pembebasan warga Thailand yang diculik.
Pemerintah Thailand juga sedang bekerja untuk memulangkan lebih dari 5.000 warga Thailand yang sekarang telah mendaftar untuk dievakuasi dari Israel, seperti yang dilaporkan oleh Thai Enquirer.
Menurut Kementerian Pertahanan, Angkatan Udara telah menyiapkan enam pesawat C130 dan satu Airbus A340 untuk operasi ini, dan pemerintah sedang mencari pesawat tambahan untuk evakuasi.
Selain penerbangan dari Tel Aviv, Srettha mengatakan pagi ini bahwa rencana sedang dikembangkan untuk mengungsikan warga Thailand dari Israel ke negara-negara tetangga seperti Yordania melalui jalur darat sebelum dievakuasi melalui udara.
Operasi evakuasi pertama dijadwalkan dimulai pada 14 Oktober 2023 untuk mengungsikan 140 warga Thailand melalui A340 dari Israel, seperti yang dilaporkan oleh Enquirer.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Nurul Huda