banner 728x250

2 TNI yang Tergabung dalam UNIFIL Terluka di Lebanon, Netanyahu Angkat Bicara

Netanyahu angkat bicara atas anggota UNIFIL yang terluka. Foto: x.com/UNIFIL_
Netanyahu angkat bicara atas anggota UNIFIL yang terluka. Foto: x.com/UNIFIL_
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Beberapa pasukan UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) dilaporkan mengalami luka tembakan di Kota Naqoura, Lebanon Selatan pada hari Sabtu (12/10/2024) dan Minggu (13/10/2024). 

Tembakan yang mengarah ke beberapa personel UNIFIL belum diketahui pasti bersumber dari mana, namun dapat dipastikan tembakan terjadi bersamaan dengan ledakan yang terjadi di bangunan UNIFIL di Desa Ramyah.

Sebelum ledakan terjadi, di hari Kamis (10/10/2024) UNIFIL melaporkan melalui akun X mereka bahwa sebuah tank Israel menembakkan senjata ke arah menara pengamatan di Naqoura. Tembakan tersebut mengenai pintu masuk bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung, serta merusak kendaraan serta sistem komunikasi.

Dikabarkan tembakan langsung tersebut menyebabkan dua anggota pasukan perdamaian jatuh dan mengalami cedera.

Kedua pasukan tersebut diketahui merupakan prajurit TNI yang sedang bertugas di UNIFIL. Setelah memastikan kedua pasukan tersebut terkena luka tembak, korban dirawat di rumah sakit dan dipastikan cedera yang dialami keduanya tak begitu parah.

Netanyahu Angkat Bicara

Dengan adanya korban luka tembak dari serangan IDF di Lebanon, Pemimpin Israel yakni Benjamin Netanyahu meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menarik misi penjaga perdamaian PBB dari Lebanon Selatan.

“Tuan Sekretaris Jenderal, singkirkan pasukan UNIFIL dari bahaya. Itu harus dilakukan sekarang, segera,” kata pemimpin Israel itu, dikutip Senin (14/10/2024).

Di sisi lain, 34 negara yang juga mengirimkan prajurit mereka untuk bergabung di UNIFIL mengeluarkan pernyataan bersama agar para prajuritnya mendapatkan perlindungan bagi penjaga perdamaian PBB di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

“Kami menegaskan kembali komitmen terhadap kerja sama multilateral dengan PBB sebagai intinya. Kami menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta resolusi Dewan Keamanan yang relevan,” tulis Brasil, China, Prancis, Turki, dan Inggris yang juga tergabung dalam pembuatan pernyataan bersama tersebut. 

Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa negara yang tergabung dalam UNIFIL memberikan dukungan penuh mereka terhadap misi UNIFIL untuk membawa stabilitas di Lebanon Selatan dan mendorong perdamaian.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah