Tuturpedia.com – Kapal wisata Sea Safari 7 terbakar di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dikutip Tuturpedia.com, Jumat (3/5/2024), kapal wisata yang mengangkut 33 penumpang ini terbakar di perairan Pulau Penga, Taman Nasional Komodo (TNK) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/5/2024) sekitar pukul 08.30 WITA.
Kapal Sea Safari 7 ini mengalami hubungan pendek arus listrik di bagian mesin hingga menimbulkan kebakaran.
Api yang berasal dari bagian mesin dengan cepat merambat ke bagian dek kapal hingga membuat para penumpang panik.
Dari 33 orang penumpang, 17 orang di antaranya adalah warga negara asing yang berhasil diselamatkan. Akibat dari insiden ini, dua orang mengalami luka bakar dan dua lainnya menderita sesak napas.
Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi kejadian begitu melihat kapal terbakar untuk menyelamatkan para penumpang.
Menurut Karel Roni Ileng selaku Kasi Sumber Daya Basarna Maumere, selain warga negara asing, ada juga warga negara Indonesia sebanyak 9 orang yang ikut menjadi korban.
“Untuk person on board, yang ada yaitu warga negara asing sebanyak 17 orang, warga negara Indonesia atau WNI sebanyak 9 orang dan tujuh kru ABK,” ujar Karel Roni Ileng.
Penyebab Kapal Wisata Sea Safari 7 Terbakar
Ia juga menjelaskan penyebab kapal wisata Sea Safari 7 yang terbakar ini.
“Kapal tersebut diduga mengalami kebakaran akibat konslet di ruang mesin,” jelasnya.
Seluruh penumpang yang mengalami luka dan juga sesak napas langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo untuk mendapatkan penanganan medis.
Insiden kapal wisata yang terbakar di Labuan Bajo ternyata bukan pertama kali ini dilaporkan. Sebelumnya, pada 3 Februari 2024, kecelakaan kapal wisata tanpa izin berlayar juga telah terjadi.
Kala itu, Kapal Wisata Carpediem terbakar di Perairan Pulau Siaba, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapal tersebut membawa dua orang penumpang asal Kanada dan empat orang kru kapal (ABK). Untungnya, semua penumpang itu selamat. Namun kejadian yang sudah terjadi berulang ini membuat prihatin sejumlah pihak, tak terkecuali Sandiaga Uno yang ikut menyoroti masalah ini.
Selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandi prihatin sekaligus menyesal atas terjadinya insiden kapal wisata tanpa izin berlayar yang terjadi.
“Saya sangat prihatin dan menyesali kecelakaan kembali terjadi karena kapal wisata ini tidak punya izin berlayar, tapi tetap bisa jalan dengan membawa wisatawan,” ujar Kemenparekraf, Senin (5/2/2024).
Sandi juga meminta wisatawan untuk menggunakan kapal wisata yang sudah memiliki izin berlayar dari KSOP setempat.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.
