Semarang, Tuturpedia.com – Ratusan atlet bulu tangkis di seluruh wilayah Indonesia memperebutkan gelar juara di Graha Padma Wali Kota Cup 2024.
Kejuaraan itu mempertandingkan kelompok umur 11 tahun (usia dini), 13 tahun (anak), dan 15 tahun (pemula) dengan total hadiah mencapai Rp167 juta.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) sekaligus legenda bulu tangkis nasional, Yuni Kartika beri apresiasi terhadap persaingan Kejuaraan Graha Padma Wali Kota Cup 2024 di The Club Graha Padma Semarang pada 10-15 Juni 2024 yang dinilai cukup ketat.
Terdapat 11 gelar yang diperebutkan, di antaranya tunggal usia dini putra-putri, tunggal anak putra-putri, ganda anak putra-putri, tunggal pemula putra-putri, ganda pemula putra-putri, dan ganda pemula campuran.
Yuni mengatakan, ajang ini menjadi wadah pembinaan PBSI Jateng dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation. Walau turnamen ini bertajuk Piala Wali Kota, tetapi sebenarnya berskala nasional.
Klub-klub dari berbagai daerah juga ikut mendaftarkan atletnya, termasuk klub-klub besar seperti PB Djarum, Jaya Raya, Exist, Mutiara Cardinal, dan masih banyak lagi. Kategori yang dipertandingkan meliputi U-11, U-13, dan U-15.
“Kita hanya lombakan tiga kategori karena ini pembinaan, maksudnya pembibitan dari awal kita ambil tiga kategori yang jadi pilar utama pembinaan Indonesia,” ucap Yuni di sela pertandingan semifinal Graha Padma Wali Kota Cup 2024, Jumat (14/6/2024).
“Kedua, ini adalah kalender PBSI. Kalau lihat jumlah peserta walaupun cuman tiga kategori tapi peserta hampir mencapai 1000. Jadi kita happy dengan jumlah peserta artinya pembinaan di Indonesia berjalan baik,” lanjutnya.
Adapun total peserta yang ikut dalam ajang ini sebanyak 826 atlet.
“Bicara persaingan cukup ketat berbagai klub. Juga mulai kelihatan di luar klub besar yang masuk sampai hari ini itu berarti pembinaan klub berjalan baik,” tuturnya.
Lain daripada itu, para atlet yang bermain juga beberapa bermain rangkap dalam turnamen ini. Peran yang dilakukan para atlet ini dinilai bagus dari segi pembinaan.
“Ini bagus karena usia awal sebaiknya tidak memilih dulu mau ke arah mana, kalau prioritas tunggal sudah pasti, tapi mereka harus coba main lain. Main ganda atau campuran gunanya untuk memperlengkapi mereka dan juga mereka bisa meniti karier. Di satu titik akan bisa memutuskan karena sudah mencoba semua,” katanya.
Di sisi lain, salah satu atlet yang berhasil lolos ke final, Jordana Alexa Mongkareng (12) dari PB Djarum mengaku senang lolos ke final. Atlet asal Manado ini menang dua set atas rekan satu klubnya, Naflia Berly Syakira Al Habsy Afla dengan skor 21-5 dan 21-15 di tunggal putri U-13. Kemenangan ini disebutnya sudah saling memahami karakter permainan masing-masing.
“Semoga besok di final bisa menang,” harapnya.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.
Editor: Annisaa Rahmah.