Indeks
Event  

10 Tradisi Imlek yang Sarat Akan Makna, Bukan Cuma Kasih Angpao!

10 Tradisi Imlek yang penuh makna. Foto: Freepik.com/

Tuturpedia.com – Tahun Baru Imlek adalah salah satu tradisi masyarakat Tiongkok yang juga dirasakan euforianya seluruh masyarakat Indonesia. 

Tapi, tahukah kamu? Ternyata perayaan Imlek itu bukan hanya satu hari, lho! Menurut sebuah jurnal berjudul Imlek sebagai Permohonan dan Syukur oleh Harsono mengatakan jika perayaan Imlek dilakukan selama 21 hari!

Nah, perayaan bermula dengan ritual menghantar Dewa Dapur ke langit dilakukan tanggal 23 atau 24 bulan 12 kalender Lunar atau kurang lebih seminggu sebelum perayaan Imlek.

Biasanya, ritual menghantar dewa ini akan dilakukan dengan membakar dupa, memberikan persembahan dan membakar petasan. 

Di akhir perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa akan melakukan Festival Lampion atau di Indonesia dikenal dengan nama Cap Go Meh. 

Selama mengisi perayaan Imlek ini, biasanya masyarakat Tionghoa juga melakukan beberapa tradisi unik yang sarat akan makna. 

Lalu, apa saja ya tradisi imlek? Apa juga makna dibaliknya? Dikutip dari berbagai sumber, Tuturpedia merangkum 10 tradisi imlek yang sarat akan makna khusus untuk kamu! Disimak ya!

1. Reunion Dinner (Makan Malam Bersama)

Tradisi makan bersama saat Imlek. (Foto: Freepik.com/freepik)

Biasanya, saat malam Tahun Baru Imlek keluarga akan berkumpul untuk makan malam bersama. 

Menu khas makan malam termasuk makanan yang dianggap membawa keberuntungan, seperti ikan (melambangkan keberuntungan), dumpling (melambangkan kekayaan), dan mie panjang (melambangkan umur panjang).

2. Dekorasi Merah dan Emas

Tradisi mendekorasi rumah dengan warna merah dan emas saat Imlek. (Foto: Freepik.com/freepik)

Saat hendak merayakan Imlek, biasanya masyarakat Tionghoa akan mendekorasi ruangan dengan nuansa warna merah dan emas. Dua warna ini dianggap membawa keberuntungan dalam budaya Tionghoa. 

3. Barongsai dan Barong golek

Tradisi festival barongsai saat Imlek. (Foto: Pixabay.com/12019)

Pertunjukan barongsai dan barong golek merupakan bagian yang wajib ada saat perayaan Imlek. Para penari mengenakan kostum hewan yang besar dan berwarna-warni, diiringi oleh musik dan petasan, sebagai upaya untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.

4. Angpao

Tradisi bagi-bagi angpao saat Imlek. (Foto: Freepik.com/pressfoto)

Angpao, amplop merah dengan uang di dalamnya, diberikan kepada anak-anak dan anggota keluarga sebagai simbol keberuntungan dan kekayaan. Pemberian angpao saat Imlek juga berlaku untuk orang yang belum menikah dan diberikan oleh orang yang sudah menikah.

5. Menyapu Rumah

Tradisi menyapu rumah sebelum Imlek. (Foto: Freepik.com/freepik)

Sebelum Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya membersihkan dan menyapu rumah mereka. Hal ini dilakukan untuk mengusir keberuntungan buruk dan memberikan tempat untuk datangnya keberuntungan baru.

6. Lentera Merah

Tradisi lentera merah saat Imlek. (Foto: Pixabay.com/422694)

Lentera merah sering digunakan sebagai hiasan di rumah dan tempat umum selama perayaan Imlek. Lentera atau lampion berwarna merah melambangkan keberuntungan dan harapan untuk masa depan yang cerah.

7. Menyajikan Kue Keranjang

Tradisi menyajikan kue keranjang saat Imlek. (Foto: Youtube Radjinie Lie)

Kue keranjang atau biasa disebut “nian gao” merupakan salah satu tradisi Tahun Baru Imlek yang populer di kalangan masyarakat Tionghoa. 

Kue keranjang merupakan simbol keberuntungan, kemakmuran, dan harapan untuk kehidupan yang lebih manis di tahun yang baru. Tradisi ini melibatkan penyajian dan konsumsi kue tersebut selama perayaan Imlek.

8. Menyajikan Jeruk atau Tangerine

Tradisi menyajikan jeruk atau tangerine saat imlek. (Foto: Pixabay.com/_Alicja_)

Jeruk dan tangerine dalam bahasa Tionghoa (橙 – chéng) memiliki pengucapan yang mirip dengan kata “sukses” atau “kekayaan” (成 – chéng). Sehingga, menyajikan jeruk dan tangerine diharapkan membawa keberuntungan dan kemakmuran pada Tahun Baru.

Selain itu, kulit jeruk dan tangerine yang berwarna cerah dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kehidupan yang cerah. Warna kulit yang kemerahan dan oranye dipercayai membawa energi positif.

9. Pantangan Makan Bubur

Tradisi pantangan makan bubur saat Imlek. (Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers)

Pantangan makan bubur selama Tahun Baru Imlek tidak umum dalam tradisi Tionghoa . 

Beberapa keluarga atau komunitas menghindari makan bubur selama Tahun Baru Imlek karena bubur dianggap melambangkan kemiskinan atau kesulitan hidup. 

Hal ini dikarenakan tekstur bubur yang lembut dianggap kurang menggambarkan kemakmuran dan keberuntungan yang diinginkan selama perayaan Tahun Baru.

10. Berharap Hujan Turun

Berharap hujan turun saat imlek. (Foto: Pixabay.com/adege)

Berharap hujan turun selama perayaan Tahun Baru Imlek ternyata memiliki makna tersendiri. Beberapa masyarakat Tionghoa menganggap jika hujan melambangkan keinginan untuk rezeki yang melimpah atau harapan positif.

Nah, itulah dia 10 tradisi yang biasanya ada pada hari raya Imlek di Indonesia maupun negara lainnya. Unik sekali, bukan?***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version