tuturpedia.com – 1.111 orang mengikuti mudik gratis yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan kereta api.
Senyum Tiyas menghiasi wajahnya saat mengikuti program mudik gratis kereta api untuk pulang kampung.
Tiyas, seorang pemudik berusia 28 tahun, menempuh perjalanan dengan KA Jaka Tingkir menuju Kebumen.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi melepas keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (27/3/2025).
“Ini (program mudik gratis) sangat membantu kita masyarakat perantauan kembali ke Jateng. Tujuan ke Kebumen. Saya di Tangerang itu dagang dengan pendapatan tak tentu,” ungkap Tiyas.
Sebagai pedagang dengan penghasilan tidak tetap, Tiyas menghemat sekitar Rp400 ribu per orang karena mengikuti program ini.
Ia mengatakan, “Hemat Rp400 ribu. Uangnya bisa untuk beli oleh-oleh saudara,” sambil tersenyum.
Tiyas menambahkan, “Ya harapannya, ke depan bisa lebih lancar prosesnya,” sambil menantikan peningkatan pelayanan di masa mendatang.
Muhamad Amir, pemudik jurusan Solo, juga mengungkapkan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah bisa mudik gratis dari Pemprov Jateng. Ini sangat membantu, karena dapat meringankan beban masyarakat saat mudik. Baik dari segi biaya atau dari segi keekonomisan,” ujar Amir.
Ia berharap, “Ke depan semoga kuotanya (mudik) lebih banyak. Untuk segi pelayanan sudah bagus, luar biasa,” ungkapnya.
Dahirin, penjual es doger yang juga ikut serta, menyatakan, “Ini amat bagus mudik gratis ini. Saya sangat mendukung program mudik gratis ini. Saya jualan es doger dengan pendapatan enggak tentu. Bagi pedagang es doger, mudik gratis banyak manfaatnya. Ongkos tidak usah mikir.”
Pemprov Jateng bekerja sama dengan pihak terkait menyediakan program mudik gratis menggunakan kereta api.
KA Jaka Tingkir berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 11.50 WIB dengan rute Pasar Senen–Cikarang–Haurgeulis–Jatibarang–Cirebon Prujakan–Bumiayu–Purwokerto–Kroya–Gombong–Kebumen–Kutoarjo–Wates–Lempuyangan–Klaten–Purwosari.
Sementara itu, KA Tawang Jaya berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 18.20 WIB dengan relasi menuju Semarang Tawang Bank Jateng.
Total penumpang yang diangkut mencapai 1.111 orang.
Gubernur Jateng menekankan bahwa program ini fokus membantu masyarakat pekerja informal.
“Jadi masyarakat Jateng yang akan mudik menggunakan KA sebanyak 1.111 orang,” ujar Luthfi.
Ia menambahkan, “Dengan harapan, kita bisa mengurai kepadatan lalu lintas, mudik gratis ini kita fokuskan pada masyarakat pekerja informal, contohnya ada pedagang kaki lima, pembantu rumah tangga, pekerja buruh, dan sebagainya. Dengan harapan bahwa masyarakat kita merasa aman, nyaman, terbantu dari segi ekonomi yang akan dilaksanakan.”
Luthfi juga mengimbau, “Kalau dimungkinkan di kampung sudah aman, sudah nyaman, kemudian di Jakarta punya pekerjaan, silakan berangkat. Tapi kalau di Jakarta masih menjanjikan pekerjaan dan belum dapat pekerjaan, saya imbau para bupati/wali kota sudah ada briefing, mereka mending di wilayah kita, yaitu di Jateng. Dengan mbangun desa bareng-bareng dengan kita, saya yakin kita mampu untuk eksplorasi kegiatan kita.”
Ia menegaskan bahwa program ini sangat berarti bagi pekerja informal.
“Bagi pekerja informal, ini sangat membantu sekali. Naik KA itu Rp550 ribu. Kalau pekerja informal dengan uang segitu sangat berharga. Ketika dia sudah bawa uangnya, itu bisa membantu saudaranya, minimal dia bisa balik lagi kalau punya pekerjaan tetap di Jakarta. Dengan dikasih mudik gratis, dia bisa menabung. Baliknya nanti juga gratis nanti di Stasiun Tawang,” jelas Luthfi.
Luthfi menutup dengan menegaskan komitmen Pemprov Jateng, “Kta pastikan, Pemprov ikut serta memberikan kesejahteraan, minimal bagi mereka dan keluarganya.”
Program ini tidak hanya meringankan beban biaya perjalanan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat pekerja informal untuk pulang kampung dengan lebih mudah.
